» BANK DKI: MENDUKUNG PEMBANGUNAN PRASARANA UMUM
Sebagai Bank Pembangunan Daerah yang berdomisili di DKI Jakarta, Bank DKI memiliki peluang besar untuk turut mendanai proyek-proyek pembangunan prasarana umum (infrastruktur) di Jakarta dan sekitarnya.
Berbagai proyek prasarana umum kelas dunia kini mulai dikembangkan di wilayah DKI Jakarta, sebagai jawaban atas tuntutan sebuah kota metropolis yang terus berkembang mengarah ke sebuah konstelasi kota megapolis di abad ke-21 ini. Bekerjasama dengan pihak-pihak pengembang maupun perusahaan kontraktor milik negara maupun swasta, Bank DKI dalam beberapa tahun terakhir ini telah semakin aktif dalam menyalurkan dana pinjaman bagi kegiatan pembangunan/pemeliharaan prasarana umum seperti jalan tol, jalan layang, bandara dan fasilitas transportasi, pasar umum, tempat-tempat rekreasi, gedung perkantoran, hotel dan sebagainya.
Memasuki tahun 2007, misalnya, Bank DKI siap mengucurkan dana pinjaman bagi pembangunan jaringan busway yang layanannya terus berkembang dan mencakup lebih banyak daerah, dan oleh karenanya semakin diminati oleh penduduk DKI Jakarta.
Sebelumnya pada tahun 2006, Bank DKI menyalurkan pinjaman untuk program peremajaan truk sampah sebanyak 45 unit. Selain itu Bank DKI juga turut mendukung program pariwisata Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, antara lain dengan menyediakan pinjaman untuk mendanai proyek pembangunan hotel berbintang tiga di kawasan Mampang, Jakarta Selatan.
Dalam hal penyediaan fasilitas perumahan, Bank DKI turut serta dalam program ASBANDA (Asosiasi Bank Daerah) yang menyalurkan dana pinjaman untuk pembangunan rumah KPR bersubsidi.
» BANK DKI: LAYANAN PERBANKAN KONSUMER MODERN UNTUK MEGAPOLIS MODERN
Bank DKI bertekad untuk menjadi tuan rumah di wilayahnya sendiri. Untuk itu, berarti Bank DKI harus mampu bersaing dengan bank-bank asing berkelas dunia yang semakin banyak bercokol di Jakarta. Bank DKI harus siap memberikan layanan perbankan konsumer yang setara dengan, kalaupun tidak lebih baik dari, sekitar 130 bank lainnya yang juga beroperasi di Jakarta. Bank DKI juga harus mampu menggalang basis nasabah dalam jumlah besar, sehingga akan memiliki skala ekonomi yang
memadai untuk meluncurkan produk-produk perbankan baru ke masyarakat.
Semua itu secara perlahan namun pasti telah mulai dirintis dan dikembangkan oleh Bank DKI. Dalam hal basis nasabah, misalnya, Bank DKI merespon kepedulian Gubernur DKI Jakarta yang sangat memperhatikan kesejahteraan para guru sekolah. Di wilayah Jakarta saja, diperkirakan ada sekitar 150.000 guru lebih.
Dari jumlah tersebut, sekitar 93.000 guru sekolah tersebut telah menjadi nasabah Bank DKI, dimana gaji bulanan mereka ditransfer secara on-line ke rekeningnya masing-masing di Bank DKI dan dapat ditarik di ATM Bank DKI maupun di lebih dari 10.000 ATM yang tergabung dalam jaringan ATM Bersama.
Program Guru Sekolah DKI ini terus ditingkatkan oleh Bank DKI dengan upayanya menawarkan program serupa tidak hanya kepada guru-guru pendidikan dasar hingga sekolah lanjutan, tetapi juga mereka yang mengajar di perguruan tinggi, sekolah-sekolah agama, sekolah swasta dan lain sebagainya. Bank DKI optimis mampu menambah jumlah nasabah melalui program ini dan program-program lainnya yang terus dikembangkan. Dengan basis nasabah yang terus bertambah jumlahnya, Bank DKI pun mulai giat menawarkan produk perbankan konsumer baru yang terus dirancang dengan kepuasan nasabah di benak kita semua.
» BANK DKI: PERHATIAN KHUSUS TERHADAP SEGMEN PENDIDIKAN
Sejalan dengan komitmen Pemerintah Pusat dan Pemerintah Propinsi DKI Jakarta untuk memajukan pendidikan, Bank DKI mendukung dengan menangani pembayaran 93.000 guru di wilayah DKI Jakarta sebagai wujud pelaksanaan Instruksi Gubernur DKI Jakarta No. 162 tahun 2003 tentang Mekanisme Pembayaran Gaji Guru TKN, SDN, SDLBN, SLTPN, SMUN dan SMKN Propinsi DKI Jakarta. Bank DKI juga melayani penyaluran Biaya Operasional Sekolah (BOS) dan Biaya Operasional Pendidikan (BOP) senilai Rp 1,3 triliun.
Pada tahun 2007, Bank DKI meluncurkan program “Guruku Sahabatku”, yang memberikan kemudahan terhadap guru termasuk dalam hal pembiayaan kendaraan bermotor, rumah, pembelian laptop dan lainnya. Hingga akhir tahun 2006 portofolio kredit Bank DKI bagi dunia pendidikan mencapai sekitar 20% dari total kredit yang diberikan.
» BANK DKI: MEMBERI PILIHAN LAYANAN PERBANKAN SYARIAH
Dalam rangka memberikan pilihan layanan perbankan syariah bagi seluruh lapisan masyarakat, Bank DKI telah membuka unit usaha Syariah pada tanggal 16 maret 2004 yang diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta. Pembukaan unit ini adalah hasil kajian pasar yang mendalam dan merupakan realisasi awal dari rencana pengembangan layanan perbankan syariah yang telah dirintis oleh Bank DKI cukup lama.
Setelah berjalan kurang lebih 2 tahun, pada tanggal 25 September 2006, Bank DKI memperoleh izin dari Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia untuk mengoperasikan layanan syariah melalui implementasi office channeling di 10 kantor cabang Bank DKI. Pemberian izin ini tentunya tidak terlepas dari hasil pemantauan pihak yang berwenang atas perkembangan usaha perbankan syariah Bank DKI yang cukup signifikan. Pada tahun 2006 itu juga, Bank DKI Syariah meraih penghargaan dari Majalah Investor sebagai “Bank Syariah Terbaik dengan kategori Aset di Bawah Rp 100 miliar”. Selain itu Bank DKI Syariah juga mendapat penghargaan dari Islamic Banking Quality Award 2007 dengan kategori “The Best Convenient Office”, “The Best Community Bank” dan sebagai “Unit Usaha Syariah Terbaik Kedua Untuk Aset dibawah Rp 100 Miliar” pada bulan Februari 2007.
sumber
Sabtu, 22 Mei 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar